
Bandung – Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar kuliah umum yang mengangkat tema “A Review of 21st Century Skills in the Delivery of Alternative Education in the Philippines, Indonesia, and Thailand”. Acara ini menghadirkan para narasumber dari tiga negara di Kawasan Asean diantaranya Philipina, Thailand dan Indonesia.
Dengan judul “A Review of 21st Century Skills in the Delivery of Alternative Education in the Philippines, Indonesia, and Thailand” kuliah umum ini membahas pentingnya mengembangkan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman di era globalisasi saat ini terutama pada sektor pendidikan masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Yanti Shantini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Masyarakat UPI, menyampaikan, “Pendidikan alternatif telah menjadi pilihan yang semakin relevan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan di masyarakat yang beragam. Namun, kita perlu memastikan bahwa pendidikan alternatif ini juga mempersiapkan peserta didik dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.”
Narasumber utama dalam kuliah umum ini adalah Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. dari Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia. Detia Nudiati, M.Pd. dari Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia.Dr. Nikolee Marie Serafico-Reyes dari Philipine Normal University, Philipina dan Associate Prof. Choosak Ueangchokchail dari Kasetrart University. Mereka membahas berbagai aspek keterampilan abad ke-21 yang penting dalam konteks pendidikan alternatif di masing-masing negara.
Acara ini juga dihadiri oleh Dosen dan mahasiswa UPI yang memiliki minat dalam bidang pendidikan masyarakat dan pendidikan alternatif. Mereka aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, bertukar pikiran, serta berdiskusi tentang implementasi keterampilan abad ke-21 dalam praktik pendidikan. Selain itu turut hadir juga kolega dari ketua PKBM se-Kota Bandung.
Kuliah umum ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk lebih memperkaya pemahaman tentang peran keterampilan abad ke-21 dalam meningkatkan kualitas pendidikan alternatif di Asia Tenggara. Dengan demikian, diharapkan pula bahwa peserta didik yang mengikuti pendidikan alternatif dapat lebih siap menghadapi tantangan dan kesempatan di era global yang terus berubah ini.
Leave a Comment