PARTISIPASI PENDIDIKAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PADA KONGRES I APENMASI
BANDUNG- Kongres Perdana Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia (APENMASI) digelar di Istana Wakil Presiden RI, Rabu (6/3).
Kongres Perdana APENMASI dihadiri sekitar 250 peserta dari berbagai kementerian, perguruan tinggi dan swasta serta berbagai lembaga mitra dalam dan luar negeri.
Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia turut berpartisipasi dalam Kegiatan ini dengan peserta dari mahasiwa S1,S2,S3, dosen dan tenaga kependidikan serta lembaga mitra PENMAS UPI. Juga dihadiri oleh Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Pd rektor Universitas Pendidikan Indonesia.
Ketua Umum APENMASI Prof. Hafid Abbas mengatakan, APENMASI adalah wadah para pakar, peneliti, ilmuwan, dan praktisi pendidikan masyarakat yang tersebar di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN dan PTS) dan tersebar di berbagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di seluruh tanah air yang menyelenggarakan beragam Kegiatan pendidikan kesetaraan, pengembangan minat dan pribadi dan pembekalan keterampilan dasar hidup untuk terus berkontribusi menjangkau mereka yang miskin dan tertinggal.
APENMASI beriktiar untuk terus berkontribusi menjangkau mereka yang terpencil yang sulit terjangkau memberdayakan mereka yang miskin dan tertinggal, membekali mereka pengetahuan, dan keterampilan dasar hidup fungsional yang memungkinkannya bergerak ke taraf kehidupan yang lebih mulia.
Ketua umum APENMASI mengatakan bahwa Kongres Perdana APENMASI ini memiliki tujuan:
- Mempertemukan sejumlah PTN dan PTS yang memiliki Program Studi Pendidikan Masyarakat beserta berbagai jaringan mitranya untuk memperkuat sinergitas dan kerjasamanya dalam pelaksanaan Kegiatan tri-dharma perguruan tinggi dengan berfokus pada 18 kelompok sasaran masyarakat yang rentan terhadap berbagai persoalan social dan ekonomi.
- Membahas penerapan Agenda Strategis APENMASI sesuai dengan koridor ekonomi lokal masing-masing perguruan tinggi di seluruh di seluruh tanah air, misalnya Penmas UPI Bandung membina desa Cihampelas kecamatan Cililin, Bandung Barat menjadi Eceng Gondok yang memanfaatkan gulma tanaman yang liar menjadi sepatu, tas, tikar, kursi, meja, dan berbagai produk lainnya yang bernilai ekonomi tinggi.
- Menjabarkan seluruh Agenda Strategis tersebut dengan skala prioritasnya hingga ke pranata-pranata sosial paling bawah dengan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan institusi-institusi pendidikan yang sudah mengakar di masyarakat.
APENMASI telah mengidentifikasi 18 kelompok sasaran masyarakat yang dinilai memiliki tingkat kerawanan sosial dan ekonomi tinggi, diantaranya petani miskin, masyarakat adat, anak jalanan, buruh migran, anak dengan gizi buruk dan lainnya.
“ Dari jumlah itu terdapat 128 agenda strategis nyata yang akan dilaksanakan dalam berbagai Kegiatan penelitian dan pengabdian nya pada masyarakat untuk membebaskan mereka dari keterbelakangannya”
Kongres APENMASI ini dibuka oleh Wakil Presiden RI, dalam sambutannya Wakil Presiden Yusuf Kalla mengatakan, keberhasilan pembangunan kabinet kerja sudah dilakukan secara maksimal. Meski masih menyisakan banyak tantangan.
“adanya sebagian masyarakat terisolasi secara geografis, petani yang tingkat pendidikannya kurang merupakan permasalah yang sedang diselesaikan. Namun , untuk mengatasinya butuh kerjasama praktisi pendidikan. “ tutur Yusuf Kalla
Wakil Presiden RI juga mengajak agar APENMASI untuk ikut berpartisipasi melakukan percepatan peningkatan kualitas pendidikan agar kemampuan masyarakat lebih sejahtera. Terlebih, pendidikan masyarakat itu penting. Sehingga, jangan sampai sekedar memintarkan anak yang belajar di sekolah tetapi harus mencerdaskan kehidupan bangsa, jadi harus semakin semangat.
Peserta Kongres Elih Sudiapermana dari departemen Pendidikan Masyarakat Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berpendapat, pentingnya pendidikan masyarakat yang ditegaskan Wakil Presiden harus menjadi pemicu bagi pemangku kepentingan.
“ intinya insan intelektual lulusan pendidikan masyarakat semakin bersemangat melakukan kajian, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan menekankan fungsionalnya untuk memajukan masyarakat yang tertinggal,” tutup Elih dosen pendidikan masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia yang juga mantan Kadisdik Kota Bandung.
Leave a Comment